MANIS77 - Sebuah turnamen olahraga dunia sering kali tak lepas dari mitos atau kepercayaan terhadap hal-hal kelenik yang kadang nyata terjadi dan ikut mengiringi perjalanan kompetisi tersebut. Hal ini pula mungkin yang bisa kita cermati dari perhelatan ajang bulutangkis bergengsi kelas dunia, seperti Indonesia Open. Adalah nomor tunggal putra yang ternyata memiliki catatan unik, dimana dalam periode waktu 4 tahun sekali sektor ini pasti dikuasai oleh penggawa tuan rumah.
Catatan tersebut terhitung sejak 1984, ketika Lius Pongoh berhasil menjadi yang terbaik di hadapan publik Istora kala itu. Setelah itu disusul oleh torehan Icuk Sugiarto yang sukses pada 1988 di tempat yang sama. Saat perhelatan Indonesia Open di gelar di Semarang giliran Ardy B. Wiranata memboyong juara tahun 1992. Publik kota Medan tak ketinggalan untuk menyaksikan torehan gelar tunggal putra ini oleh Joko Supriyanto episode 1996.
Memasuki era milennium baru, akhirnya Taufik Hidayat mampu mencuri perhatian Ibukota dengan berlenggang di Tennis Indoor Senayan tahun 2000 dan 2004. Seolah tak mau kalah dengan Taufik, Sony Dwi Kuncoro menjadikan edisi 2008 sebagai arena yang dikuasainya. Usai sukses Sony tersebut nama Simon Santoso pun melejit dengan memperpanjang catatan ini pada 2012 lalu. Dan, kini pada 2016 tepat empat tahun dari gelar tunggal putra itu melayang, apakah publik Istora kembali dapat melihat lanjutan rekor tersebut?
Jika melihat dari komposisinya saat ini, memang tidak tertutup kemungkinan namun juga bukan sebuah hal yang mudah. Sebab, 2 tunggal putra andalan Merah Putih, Tommy Sugiarto dan Anthony Ginting sudah tersingkir dari persaingan. Semoga saja ada nasib baik dan daya magis Istora yang membuat daftar siklus tersebut berlanjut tahun ini. Berikut daftar juara tunggal putra Indonesia Open (per 4 tahun sejak 1984) :
Berikut daftar juara tunggal putra Indonesia Open (per 4 tahun sejak 1984) :
1984 : Lius Pongoh
1988 : Icuk Sugiarto
1992 : Ardy B. Wiranata
1996 : Joko Supriyanto
2000 : Taufik Hidayat
2004 : Taufik Hidayat
2008 : Sony Dwi Kuncoro
2012 : Simon Santoso
2016 : ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar